You are currently viewing Simulasi Penerapan Modul Pembelajaran Berbasis Industri Teaching Factory di SMKN 1 Payakumbuh

Simulasi Penerapan Modul Pembelajaran Berbasis Industri Teaching Factory di SMKN 1 Payakumbuh

Payakumbuh, 14 Februari 2025 – SMK Negeri 1 Payakumbuh menggelar kegiatan Simulasi Penerapan Modul Pembelajaran Berbasis Industri Teaching Factory pada 10-14 Februari 2025. Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan tim dari PT. Chlorine Bandung, dengan pendampingan dari Kang Adam, Kang Zul, dan Teteh Hanifa.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pembelajaran di sekolah dengan kebutuhan industri kreatif. Melalui program ini, siswa diberikan pemahaman mendalam mengenai standar operasional prosedur (SOP), deadline, dan konsekuensi dari kesalahan dalam dunia industri. Selain itu, mereka juga diajarkan mengenai pentingnya networking, apresiasi profesional, serta peluang karier di bidang industri kreatif.

Dalam sesi materi yang disampaikan oleh tim dari PT. Chlorine, peserta diajak untuk memahami perbedaan mendasar antara lingkungan sekolah dan dunia industri. Beberapa aspek yang ditekankan meliputi disiplin kerja, profesionalisme, dan cara menghadapi tantangan di dunia kerja.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Program Keahlian, guru pembimbing, tim Teaching Factory Pengimbasan, hingga siswa dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Pemasaran (PM). Dengan durasi kegiatan yang cukup intensif dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya, peserta mendapatkan pengalaman langsung yang sangat berharga dalam menerapkan modul pembelajaran berbasis industri.

Dengan adanya program ini, diharapkan lulusan SMKN 1 Payakumbuh semakin siap bersaing di dunia industri dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Kepala Sekolah menyampaikan apresiasi kepada PT. Chlorine dan tim pendamping yang telah berbagi pengalaman serta ilmu yang sangat bermanfaat bagi siswa dan tenaga pendidik di SMKN 1 Payakumbuh.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat implementasi Teaching Factory, sehingga SMK tidak hanya menjadi tempat pembelajaran teori, tetapi juga sebagai wahana praktik yang siap mencetak tenaga kerja kompeten di bidangnya.

Tinggalkan Balasan